TEBINGTINGGI,(PAB)----
Bangunan Rumah Toko (Ruko) 2 tingkat sebanyak 11 unit , yang dibangun oleh pengembang di Jalan Mayjen Sutoyo Tebing Tinggi , tidak ada terlihat ijin bangunan plang SIMB dan hingga selesai dibangun pihak pemilik bangunan tidak dapat dijumpai untuk mempertanyakan perihal bangunan yang dikerjakan hingga selesai.
Pekerja yang berada di lokasi pengerjaan bangunan menyebut pemilik adalah Aseng Botot dan pemborong nya yang disebut Achai tidak berani untuk dijumpai awak media.
Dari informasi yang dihimpun diperoleh masukan bahwa pemilik bangunan tersebut dipanggil atau disebut Aseng Botot dan merupakan seorang pengusaha /pedagang Botot yang memiliki usaha di sekitar Jl. Juanda Tebing Tinggi. Sebagai seorang pengusaha yang sukses, pria keturunan yang tidak diketahui siapa nama aslinya dan bagaimana profil nya memang sangat sulit diketahui dan dimungkinkan untuk tidak dapat dijumpai sehingga ada yang beranggapan bagai siluman dan bahkan menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat apakah benar ada wujud yang disebut Aseng Botot ataukah hanya merupakan suatu penyebutan nama untuk tidak diketahui siapa orangnya dan bagaimana keberadaannya di kalangan warga sekitar maupun sebagai warga Negara Indonesia.
Namun berdasarkan pengamatan atas bangunan yang sudah berdiri dan selesai dibangun hingga sekarang ditempati sebagai tempat berdagang dimana ada kemungkinan bangunan tersebut disewakan ataupun dijual kepada pihak lain.
Hal ini merupakan pengembangan usaha yang dilakukan oleh yang disebut Aseng Botot dan mempunyai potensi terkait penerimaan Negara baik itu penerimaan Pemerintah Daerah Tebing Tinggi dan juga penerimaan Pemerintah Pusat dari sektor pajak.
Terkait hal ini awak media sudah berupaya untuk menjumpai yang disebut Aseng Botot untuk melakukan konfirmasi, namun sebagai pengusaha yang tidak diketahui keberadaannya …konfirmasi tidak dapat dilakukan sehingga konfirmasi tertulis disampaikan melalui anggota/ karyawan yang berada di lokasi usahanya di daerah Jl. Juanda, yang bernama Aling dan bahkan konfirmasi juga dilakukan melalui saluran SMS WA, tetap tidak ada respon.
Hal ini menambah suatu kesimpulan bahwa yang disebut Aseng Botot merupakan tokoh yang patut dipertanyakan dan sepantasnya dilakukan penyelidikan oleh aparat yang terkait untuk memantau adanya penerimaan Negara yang diselewengkan , karena diduga dengan adanya bangunan yang telah selesai tersebut telah merugikan penerimaan Negara ratusan juta rupiah .
Pengusaha sukses dengan panggilan Aseng Botot sudah banyak menimba hasil dari usaha yang berada di Indonesia khususnya Tebing Tinggi dan sebagai warga keturunan yang memiliki banyak Asset di berbagai tempat, namun tidak diketahui keberadaannya dan malah diduga tidak mematuhi aturan dan peraturan yang ada sehingga menimbulkan kerugian penerimaan Negara dan diharapkan pada instansi terkait melakukan penyelidikan atas usaha yang disebut Aseng Botot (GSM)